Pembaretan Prajurit Kopassus, Kalapas Permisan Sematkan Pin Komando

    Pembaretan Prajurit Kopassus, Kalapas Permisan Sematkan Pin Komando
    Prajurit TNI AD terpilih menjalani pendidikan komando di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) telah selesai menjalani latihan para komando. Pendidikan ini ditutup dengan acara pembaretan di Pantai Permisan, Nusakambangan pada Sabtu (18/5). Dok Humas Vermis 1908

    NUSAKAMBANGAN - Prajurit TNI AD terpilih menjalani pendidikan komando di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) telah selesai menjalani latihan para komando. Pendidikan ini ditutup dengan acara pembaretan di Pantai Permisan, Nusakambangan pada Sabtu (18/5).

    Upacara pembaretan ini merupakan puncak dari program Diklat Kopassus, yang dimulai dengan longmarch sejauh 455 kilometer dari Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, melewati Garut, Tasikmalaya, dan Kuningan, menuju Tugu Kopassus di Puncak Gunung Beleketebe.

    Setelah menyelesaikan tradisi lintas batas, para siswa akan melanjutkan longmarch menuju Komando Latihan Kesatrian Amirul Isnaini di Cilacap, yang menjadi titik awal latihan tahap rawa-laut di Pulau Nusakambangan.

    Tahap ini merupakan tantangan berat bagi setiap peserta karena melibatkan infiltrasi melalui rawa-laut, simulasi pertempuran, pelarian dari kamp tawanan, dan berenang ke Pulau Nusakambangan.

    Pendidikan ini ditutup dengan pelantikan sebagai prajurit Komando di Pantai Permisan, di mana mereka menerima brevet komando, mengenakan baret merah, dan mendapatkan sebilah pisau komando. Keluarga prajurit diundang untuk hadir dalam upacara ini.

    Pada kesempatan ini, Kalapas Permisan, Ahmad Hardi, berkesempatan menyematkan brevet kepada perwakilan Prajurit Komando Pasukan Kopassus yang berhasil lulus setelah melalui berbagai rintangan dalam pendidikan tersebut.

    “Selamat kepada prajurit kopassus. Suatu kehormatan kepada kami dapat memasangkan baret merah dan pin Komando ke prajurit berbanggalah kalian yang telah berhasil melalui tahapan dengan baik namun ingat, penutupan pendidikan komando ini bukan akhir dari perjuangan tetapi justru menjadi awal langkah kalian untuk mengabdi kepada TNI, Bangsa dan Negara sebagai prajurit pasukan khusus, ” ungkap Hardi.

    Candra Putra

    Candra Putra

    Artikel Sebelumnya

    Pantai Permisan Tempat Pelantikan Prajurit...

    Artikel Berikutnya

    Sidang TPP Lapas Permisan Hadirkan 28 WBP

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan

    Tags