WBP WNA Lapas Permisan Pandai Membatik Jadi Daya Tarik Mahasiswa FH Unsoed

NUSAKAMBANGAN - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Permisan Nusakambangan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah menerima kunjungan dari Fakultas Hukum Unsoed pada Kamis (5/10). 

Terdapat 70 orang mahasiswa yang mengikuti kegiatan kunjungan tersebut. Dalam kesempatan ini para mahasiswa berkesempatan untuk melihat program pembinaan kemandirian bagi para warga binaan pemasyarakatan Lapas Permisan. 

Baca juga: Perlakuan Sama Dihadapan Hukum, WBP WNA Lapas Permisan Dikunjungi Kuasa Hukum

Terdapat berbagai macam jenis program pembinaan kemandirian yang disediakan bagi para warga binaan di Lapas Permisan. Salah satu yang menjadi unggulan adalah kegiatan kerja membatik. 

Salah satu yang menjadi daya tarik pada kegiatan kerja membatik adalah dua orang warga binaan yang merupakan warga negara asing namun sangat terampil dalam kegiatan membatik. 

Baca juga: Monitoring dan Evaluasi: Program GRBB Kemenkumham dan PT. Solusi Bangun Indonesia di Lapas Karanganyar

Kedua warga binaan tersebut adalah O yang berasal dari Niger dan P yang berasal dari Brasil. Meskipun mereka bukanlah warga negara Indonesia, namun mereka sangat mencintai kegiatan membatik. 

Hal tersebut pula yang menarik perhatian dari para rombongan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman. 

Baca juga: Diterima langsung oleh Kalapas Karanganyar, Tim BMN Tinjau Langsung Ganti Rugi Bentuk Barang (GRBB) Tahun 2023

Dalam kegiatan kunjungan tersebut para mahasiswa nampak begitu antusias ketika memperhatikan O dan P mengerjakan bagian mereka dalam pembuatan batik. 

Kasi Giatja Lapas Permisan Reza Ibnu menjelaskan bahwa program pembinaan kemandirian batik ini merupakan program yang menyerap paling banyak warga binaan sebagai pekerja. 

Baca juga: Pesona Lapas Permisan Tarik Perhatian Anggota Asosiasi Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah

"Dalam kegiatan membatik ini O bertugas mengaplikasikan teknik colet dan P bertugas untuk membuat desain dari batik yang akan dibuat, " jelasnya.