Lapas Permisan Gelar Screening TBC dengan Intervensi Rontgen X-Ray kepada WBP

    Lapas Permisan Gelar Screening TBC dengan Intervensi Rontgen X-Ray kepada WBP
    Lapas Permisan Nusakambangan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan RI, Global Fund dan Tirta Medical Center menggelar screening TBC, Kamis (18/08).

    NUSAKAMBANGAN - Lapas Permisan mendukung gerakan Pemerintah yaitu Indonesia bebas TBC 2045. Lapas Permisan Nusakambangan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan RI, Global Fund dan Tirta Medical Center menggelar screening TBC pada hari Rabu dan Jumat (16 dan 18 Agustus 2023). 

    Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Perawatan, Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirwatkeshab Ditjenpas) RI No. PAS. 06-PK.06.07-710 tentang screening TBC dengan Intervensi Rontgen dada (Thorax) yang bertujuan untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif pada kelompok komunal yang beresiko tinggi terhadap penularan di dalam komunitas khususnya Lapas/ Rutan. 

    Kegiatan ini juga sesuai dengan UU Pemasyarakatan No. 22 tahun 2022 pasal 4 tentang Pelayanan dan Perawatan sebagai fungsi dari Pemasyarakatan. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya yaitu ACF di Lapas Permisan dengan menggandeng pihak yang sama.

    Active Case Finding (ACF) sendiri yaitu salah satu akselerasi program penanggulangan Tuberkulosis (TBC) untuk meningkatkan penemuan kasus TBC yang tidak terdeteksi melalui upaya aktif mencari orang yang berisiko, bergejala dan melakukan deteksi.

    Target screening terhadap seluruh WBP berjumlah 403 orang berjalan lancar dilaksanakan selama 2 hari. Kegiatan rontgen rongga dada dilaksanakan di Bus Mobile. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan aman. 

    Setelah melaksanakan Rontgen, agenda selanjutnya akan dilaksanakan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) dengan memeriksa dahak (sputum) untuk memastikan diagnosis TBC. 

    Pelaksana teknis (Plt) Kalapas Permisan, Mardi Santoso mengungkapkan kegiatan ini merupakan hal yang penting guna melindungi WBP dari penularan penyakit. 

    "Komunitas tertutup seperti Lapas atau Rutan menjadi tempat yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan penyakit. Kegiatan screening ini sangat penting guna mendeteksi penderita TBC serta melindungi WBP dari penularan, " Ujar Mardi Santoso.

    permisan nusakambangan kemenkumham jateng kalapas permisan
    Candra Putra

    Candra Putra

    Artikel Sebelumnya

    Lapas Permisan Adakan Lomba untuk WBP Semarakkan...

    Artikel Berikutnya

    Sinar Harapan di Balik Tembok Jeruji: Yayasan...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Berikan Pemahaman Kesadaran Hukum, Polsek Nusakambangan Sapa Warga Binaan Lapas Besi
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Tags